[REPOST]
KARANGLEWAS, SATELITPOST-Petani Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas menghadapi serangan hama. Binatang dari hutan seperti babi hutan dan kera masuk ke ladang dan memangsa tanaman petani.
Ranto, Ketua Pemuda Semaya Putra Logawa, mengatakan, serangan hewan-hewan itu meningkat signifikan sejak bulan Januari 2018. Tanaman petani mulai umbi-umbian sampai pucuk daun albasia dilumat kera dan babi hutan. “Serangan celeng memuncak bulan Februari,” kata dia yang dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (16/5/2018).
Petani setempat menduga ada beberapa penyebab serangan hama ini. Antara lain disebabkan kenaikan populasi hewan-hewan itu hingga kerusakkan hutan. Seperti diberitakan sebelumnya, hutan Ratamba telah digunduli. Ratamba merupakan kawasan hutan yang membentang luas di lereng Gunung Slamet. Ranto bersama temannya juga pernah naik ke hutan. Dari jarak kurang lebih 7 Km ia menyaksikan hutan sudah gundul ditebang dan melihat ada banyak tenda serta bangunan-banguan kecil berdiri di hutan. “Daerah Ratamba sudah ditebangi,” ujar dia
Untuk mengatasi gangguan hama itu, warga melakukan perburuan. Perburuan dilakukan dengan bantuan anjing pemburu yang dibeli dengan dana swadaya masyarakat. “Ada lima ekor anjing pemburu yang terlatih. Masyarakat mebeli seharga Rp 4 jutaan,” kata dia.
Ia mengatakan, hewan perusak itu dijebak dan ditombak. Hingga saat ini, warga berhasil memburu puluhan ekor babi hutan. Selanjutnya, warga akan menggunakan anjing pemburu untuk memburu monyet-monyet itu. “Sekarang celeng sudah berkurang. Tinggal keranya. Setiap sore pasti ada,” kata dia.
Ia menjelaskan, sebelumnya pernah meminta bantuan desa untuk mengatasi persoalan ini. Namun, hingga saat ini desa belum juga merespons. “Petani berjuang sendiri. Pernah mengajukan semacam proposal dana untuk membasmi hama, tapi tidak direspons,” kata dia.
Sementara AGRA (Aliansi Gerakan Reforma Agraria) yang turun membantu mengatasi bencana hama ini masih melakukan patrol dipanjang tepi hutan untuk menjaga lahan petani. Ketua Agra, Cendikia NK, mengatakan, celeng yang berhasil diburu pernah mencapai 30 ekor dalam satu bulan. “Informasi dari petani, pernah sekali turun mencapai 40-an ekor,” ujar dia.
Cendikia mengatakan, serangan hama ini meningkat signifikan setelah ada pembukaan hutan untuk proyek energi di lereng Gunung Slamet. “Sebelumnya sudah ada. Tetapi jumlahnya bertambah banyak setelah ada proyek,” ujar dia. (gan)
Sumber: https://satelitpost.com/regional/celeng-dan-kera-rusak-tanaman-warga-semaya-karanglewas. Kamis, 24 Mei 2018. Pukul 23:49

Posting Komentar