![]() |
| Source : Tirto.id |
![]() |
| Aplikasi AyoPoligami.com |
Belakangan ini muncul salah satu aplikasi "gila" yang bisa anda download di ponsel android. Aplikasi tersebut memfasilitasi anda untuk melakukan praktik poligami atau dipoligami oleh orang. Coba saja anda cari "AyoPoligami.com". Aplikasi jodoh online untuk single, duda, janda, dan suami beristri, Ayo Poligami bisa diunduh di Google Playstore pada smartphone android. Aplikasi ini tentunya tidak berbayar dan bisa diunduh gratis.
Dalam penjelasan di Google Playstore, AyoPoligami.com adalah platform yang berusaha untuk mempertemukan pengguna laki-laki dengan perempuan yang bersedia membuat "keluarga besar" dari satu suami. Pengguna yang lajang, duda, janda, maupun laki-laki yang sudah beristri, bisa jadi member dalam aplikasi ini. Aplikasi ini sudah diunduh sekitar 5.000 orang dan memiliki rating 3.3.
Ketika kalian membuka aplikasi ini akan ada ilustrasi gambar berupa seorang laki-laki berjanggut yang diapit oleh empat perempuan berhijab. Di depannya pun ada seorang anak laki-laki dan perempuan. Aplikasi ini memiliki slogan 3CS, Cari, Chat, Cocok, Silaturahmi yang terpampang pada saat baru masuk ke aplikasi. Foto-foto pengguna baik laki-laki maupun perempuan juga terpampang di halaman aplikasi. Di bagian atasnya pun ada notifikasi dari admin, dengan tulisan seperti berikut :
Jika ada yang minat masuk group jodoh melalui telegram bisa menghubungi admin di 081296052010, prosesnya akan di filter mengenai pekerjaan, salary bulanan, dan kesanggupan mahar. ada biodata yang harus di isi. Jika Ada FOTO & CHAT, yang kurang berkenan, harap hubungi admin.
Saya pikir poligami semakin disalah artikan zaman sekarang. Apa motivasinya melakukan poligami?? Sexual oriented?? Jelas! Tanpa aplikasi "gila" ini, praktik poligami di Indonesia sudah banyak. Mungkin ditambah aplikasi ini yang bahkan ada grup chat nya, poligami akan makin marak. Laki-laki melakukan praktik poligami tentu punya beberapa alasan (mengutip dari Tirto id), diantaranya : 1. Kebutuhan seksual, 2. Hadirnya perempuan lain, 3. Istri tidak bisa merawat diri, 4. Penyakit istri yang tidak bisa disembuhkan, 5. Masalah Ekonomi, 6. Kurangnya pelayanan istri, 7. Adat dan budaya.
Alasan seperti ini yang mendasari poligami?? Timbul pertanyaan dalam benak saya, bagaimana bisa ada keadilan dalam poligami jika alasannya saja seperti ini?? Miris sekali ketika baca alasan laki-laki berpoligami karena kebutuhan seksual dia. Seksualitas memang penting, tapi bukan berarti dengan alasan itu laki-laki bisa seenak jidat mencari yang lain untuk memuaskan dia. Dan kenapa ketika istri sakit dan kurang bisa melayani justru opsinya harus poligami?? Anda kira perempuan adalah boneka barbie yang ketika rusak tinggal simpan di gudang lalu beli lagi yang baru. Kemudian, jika istri sakit, seharusnya sebagai suaminya ya balik melayani dan merawat istri dong. Apa cinta para suami hanya pada saat istri bisa goyang di ranjang dan membuat penis mengeluarkan cairan putih menggemaskan?? Entahlah, saya belum menikah dan belum tau sejauh mana kekuatan Cinta dalam pernikahan.
Walaupun poligami boleh dilakukan atas izin istri, tapi sebagai perempuan, perempuan mana yang rela berbagi suami dengan perempuan lain? Perempuan mana yang rela ketika penis suami "dicoba" oleh perempuan lain? perempuan mana yang rela ketika laki-lakinya membuat benih di perempuan lain? Sekalipun istri mengizinkan, dia pun tidak akan benar-benar "ikhlas mengizinkan".
Lebih gilanya lagi, Negara ternyata membolehkan juga. Dalam UU tahun 1974 tentang perkawinan disebutkan di pasal 4, syarat laki-laki melakukan poligami diantaranya karena istri tidak bisa melaksanakan kewajiban, istri cacat fisik/penyakit yang tidak bisa disembuhkan, istri tidak bisa memiliki keturunan. Jadi poligami boleh ya selama alasannya itu?? Negara dan istri mengizinkan maka poligami BOLEH?? Ya Tuhan. Pertama, Istri punya kewajiban apa? Melayani suami?? Ya! Itu kewajiban hasil dari bentukan patriarki. Ketika pernikahan terjadi, segala aktivitas dan kebutuhan rumah tangga menjadi tanggung jawab suami dan istri, bukan salah satunya. Untuk apa kalian menikah jika hanya mementingkan hak dan kewajiban masing-masing? Lantas apa guna berelasi? Kedua, istri tidak bisa memiliki keturunan, lantas bagaimana jika laki-lakinya yang mandul?? Yang menyebabkan tidak bisa punya keturunan? Boleh gak perempuan nikah dengan laki-laki lain demi dapat keturunan?? Ketika kalian menikah, seharusnya kalian menerima semua kondisi pasangan kalian. Bukan malah mencari yang lain ketika pasangan kalian memiliki kekurangan.
Perempuan yang rugi besar dari praktik poligami ini. Diawali dengan hal yang tidak adil, maka praktiknya akan tidak adil pula. Rentan terjadi kekerasan fisik, psikis, seksual, finansial terhadap perempuan.Baik pada istri pertama maupun pada istri kedua. Justru angka perceraian semakin tinggi karena poligami. Ada saja istri yang menceraikan suaminya ataupun suami yang menceraikan salah satu istrinya. Lantas dimana letak keharmonisan poligami?? Tidak ada.
Lalu apa gunanya aplikasi ayopoligami.com??? Mencari pasangan guna poligami??? Wow, nirfaedah ya aplikasinya. Dengan slogannya 3 CS Cari, Chat, Cocok, Silaturahmi. Mudah ya! Sekalipun atas izin istri, tapi yang mendasari para lelaki untuk berpoligami apa?? Hanya seksualitas semata. Kalau begitu poligami tingkatannya ya sama saja dengan perselingkuhan dan prostitusi ya. Tidak beda jauh. Semuanya semata-mata atas dasar seksualitas. Perempuan seperti barang yang bisa dipakai dan dibuang, dieksploitasi, dimanfaatkan seksualitasnya saja. Ah, mirisnya!
Poligami merupakan bagian dari praktik budaya patriarki. Tanpa poligami pun patriarki eksis dalam kehidupan rumah tangga. Namun, Negara dan masyarakat masih melanggengkan patriarki. Buktinya Negara membolehkan seorang laki-laki menikah lagi dengan syarat-syarat tertentu. Posisi tawar perempuan jelas rendah sekali jika dibandingkan laki-laki. Sejatinya dalam praktik poligami ini, perempuan ditempatkan benar-benar sebagai objek seksual semata. Perempuan hanya dieksploitasi. Masyarakat patriarki memandang tubuh perempuan hanya untuk dimanfaatkan alat reproduksinya, pemuas hasrat seksual dan pelayanan untuk kaum laki-laki. Perempuan sudah seperti "barang" yang bahkan bisa diperjualbelikan. Patriarki menempatkan perempuan seperti barang yang dimiliki si pemilik (laki-laki). Apalagi di zaman moderen ini muncul aplikasi yang memudahkan seseorang untuk berpoligami dengan alasan seksualitas semata.
Lantas masih maukah kalian (perempuan) dipoligami?? Think twice.
Penulis : Ghea Nurhanifah


Posting Komentar