BREAKING NEWS

Jumat, April 24, 2015

Deklarasi Rakyat Anti Imperialisme

(Koordinator Front Perjuangan Rakyat, Rudi HB Daman sedang membacakan deklarasi rakyat anti-imperialisme bersama massa aksi)

Kami dari FRONT PERJUANGAN RAKYAT sebuah aliansi organisasi massa, gerakan sosial dan organisasi masyarakat sipil, yang berkumpul dalam Konferensi Rakyat Anti Imperialisme di Bandung, Jawa Barat pada 23-24 April 2014 secara kolektif menyatakan sikap kami terhadap dominasi kekuatan imperialisme di bawah pimpnan AS dalam penyelenggaran Konferensi Asia-Afrika ke 60 tahun.
Dengan membawa pengalaman perjuangan rakyat dari India, Pakistan, Srilanka, Indonesia, Filipina, Manipur, Malaysia, Banglades dan Nepal dalam semangat  anti kolonialisme dan Neo-kolonialisme imperialisme yang diwariskan Konferensi Asia-Afrika 1955 kami bertekad untuk semakin memajukan perjuangan rakyat dan mengobarkan kembali semangat  Konferensi Asia-Afrika 1955 yang membongkar dan melawan segala bentuk skema dominasi imperialisme di bawah AS melalui kekuatan proxynya dalam Konfrensi  Asia-Afrika 2015.
Kolonialisme belum mati! Krisis pangan, energi, lingkungan yang terjadi dipelbagai segi merupakan konsekuensi dari dominasi sistem kapitalisme monopoli dalam usahanya untuk bertahan hidup dari krisis yang senantiasa menimpanya. Akumulasi kapital yang merupakan tulang punggung dari sistem ini telah membawa mayoritas rakyat dunia, terutama rakyat dunia ketiga kedalam lembah eksploitasi dan penindasan ekonomi, politik, sosial dan budaya yang berkepanjangan.
Program pembangunan dalam doktrin globalisasi neoliberal yang dipromosikan telah terbukti gagal, bahkan terus dipaksakan dalam rangka penumpukan super profit yang diambil dari dunia ketiga di wilayah Asia dan Afrika. 10 tahun New Asia-Africa Strategic Partenership (NAASP), sebuah program kerja sama strategis tentang pembangunan telah menjadi jalan bagi ekspor kapital negeri negeri imperialis ke kawasan Asia-Afrika melalui negeri-negeri proxynya. NAASP bukanlah kerjasama strategis yang menempatkan rakyat sebagai pusatnya, lebih jauh lagi bahkan rakyat tidak diakui sebagai aktor dalam pembangunan yang mereka promosikan.
Kami percaya selama dominasi imperialisme masih bercokol di dunia, maka pembangunan dan kerjasama antar negeri yang dilakukan tidak akan pernah dapat menguntungkan rakyat. Sebalikya kerjasama yang dilakukan hanya semakin meneguhkan relasi tuan imperialisme dan rejim boneka yang selama ini terjadi. Sehingga cita-cita mewujudkan kedaulatan nasional baik penguasaan sumber daya alam, perjuangan landereform sejati, upah layak, lapangan kerja yang tersedia serta perbaikan dan pemberian subsidi rakyat baik pendidikan, kesehatan ysng ditanggung Negara sepenuhnya, akan semakin sulit tercapai akibat dominasi kapitalis monopoli asing di Indonesia.
Memajukan kerjasama antar negeri-negeri selatan tidak akan pernah dapat diwujudkan secara sejati dalam dominasi dan kontrol imperialisme, kerjasama ini hanyalah akan semakin memacu kompetisi diantara negeri-negeri boneka untuk mengabdi kepada tuannya imperialisme untuk memberikan akses seluas-luasnya bagi mobilisasi buruh murah, bahan mentah, pasar yang luas serta eksport kapital.
Berdasarkan hasil konferensi rakyat Asia Afrika anti imperialisme yang diselenggarakan 23 April di bandung, FPR merumuskan deklarasi rakyat beserta aspirasi dan tuntutannya sebagai berikut;
Tolak Campur tangan Amerika Serikat dalam Konferensi Asia Afrika.
  1. Hentikan seluruh kerjasama internasional (Bilateral, Regional, dan Global) di bawah dominasi imperialisme AS, termasuk pertemuan 650 CEO Manager dalam Word Economic Forum.
  2. Mendukung kemerdekaan Palestina sepenuhnya yang bebas dari agresi AS-Israel
  3. Ciptakan pembangunan untuk mewujudkan kedaulatan nasional
  4. Laksanakan Land Reform sejati dan bangun industrialisasi nasional di Negara selatan-selatan.
Atas dasar inilah Konferensi Rakyat Anti Imperialisme menyerukan kepada gerakan rakyat  Asia-Afrika dan Indonesia untuk semakin memperkuat persatuan dalam perjuangan yang sedang kita jalankan,meneguhkan pendirian anti imperialisme serta senantiasa memajukan perjuangan kita untuk merebut kembali kedaulatan rakyat, serta mewujudkan masyarakat adil, sejahtera dan perdamaian yang abadi!
Kobarkan semangat anti imperialism KAA 1955!
Jayalah perjuangan rakyat di berbagai negeri!
Hidup Solidaritas Rakyat Internasional !
Bandung, 24 April 2015
Hormat kami,
Rudi HB Daman
Kordinator FPR

Share this:

Posting Komentar

 
Back To Top
Copyright © 2018 Soeara Massa. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates