BREAKING NEWS

Minggu, Juni 11, 2017

DIALOG LOGOS KEPADA LOGIS


Kita semua menyaksikan, "Dunia yang saling berbenturan". Menerka-nerka mencari faedah. Lewat titik dan koma berjejer rapi. Pada kondisi ruangan terlampau sunyi. Menanti secawan anggur untuk siap dinikmati.

Tanda-tanda itu mengetuk kepalaku, seolah ia ingin berujar "sudahkah kau paham?". Sambil menggaruk kepala, bertanya dalam hati "apa maksudnya?". Tanda itu membimbing imanjinasiku, terkadang logika diajak mengitari taman tempat berkumpulnya makna-makna. Sekali ia menghardik "bodoh kau! Gitu saja tak paham, kau tanyakan pada sahabatku di ujung sana ia bernama pe-tanda" ujarnya.

Sesampainya di pe-tanda mulut yang belum bertanya ini. Seolah mimpi, pe-tanda mengajak bagian imaji yaitu khayalan. Ia diceburkan ke dalam kolam berujung gelap. Ia disana lagi menemui ribuan koloni makna. Ada yang seperti ayam berkeliaran mematuk-matuk. Ada pula seperti kucing namun menggongong. Tempat ini bisa saja menyeramkan atau membuat cengang. Pe-tanda mengakhiri petualang khayalan dengan menarik kerah bajunya. Kemudian menanyakan, "sudahkah kau paham?" Si khayal, imaji, dan logika bergeleng bersamaan.

Lalu siapa aku?..

"Aku lah jendela yang terbuka, agar kau bisa menikmati hijau, cokelat, dingin, panas, sejuk, gersang. Kau buta atau mati rasa kepada frasa yang tertempel pada leburan kayu yang beraksara?"

"Aku berada di tengah, mengambang antara lugas dan tidak, kaji aku seperti gergaji yang memenggal kayu tanpa mengharap gaji sebab ajari mengaji agar dapat ribuan puji? Ilmu mu tak tinggi"

"Ajarkan aku kepada mereka, yang masih menerka-nerka tentang surga dan neraka dengan ilmu tak terduga, terasa, dan baka." Usainya pada halaman terakhir...

Imaji, dan logika lalu berbisik "Buka lagi dia, biarku rasuki sampai jasad dimakan usia, dan iqra tetap terjaga"

8 Juni 2017
Sengon Karta dan Pujo Warsito

Share this:

Posting Komentar

 
Back To Top
Copyright © 2018 Soeara Massa. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates