SOEARAMASSA.COM,
Purwokerto - (22/04/2016) Datangnya Hari Bumi sedunia yang
jatuh pada tanggal 22 April dijadikan momentum untuk merefleksikan terjadinya
eksploitasi bumi. Tepat di depan Unsoed Jalan HR. Bunyamin, ratusan orang yang
tergabung dari berbagai elemen masyarakat memperingati hari bumi ini dengan
cara unik, yakni dengan pagelaran seni dan kebudayaan. Elemen masyarakat dan organisasi
yang tergabung dalam acara malam tadi diantaranya BEM-Unsoed, FMN Purwokerto,
Keluarga Besar Mahasiswa Sosiologi Unsoed, Persatuan Rakyat Penyelamat Karst
Gombong (PERPAG), Komunitas Ampas Kopi.
Lewat pagelaran
kebudayaan, refleksi atas kerusakan bumi pun dikemas lebih ciamik. “erth day, selamatkan bumi, selamatkan karst
gombong, tolak pabrik semen, hidup rakyat !” begitulah yel-yel yang terus
didengungkan oleh MC ditiap sesi acara. Wajar saja kali ini peringatan Hari
Bumi diwarnai dengan persoalan eksploitasi Karst Gombong untuk Pembangunan
Pabrik Semen. “karst gombong akan di eksploitasi untuk kepentingan pabrik semen
milik arifin panigoro, yakni PT. Medco yang merupakan tuan tanah besar di
Indonesia. Berdirinya pabrik semen juga di legitimasi oleh pemerintah daerah
dibawah rejim Jokowi-JK yang anti rakyat.” Ujar Ana, Ketua BPR FMN Universitas
Muhammadiyah Purwokerto dalam orasi politiknya.
Acara ini pun di
ramaikan oleh grup musik reggae lokal KM 15. Disamping penampilan dari grup
musik Ampas Kopi, Gamet, Tassauva, SPAM. Acara juga diramaiakan oleh penampilan
Teater dari Totman Multitalenan, Kaleng Merah Jambu, Tater Sianak, Teater
Kolaborasi kampus, Teater Teksas, dan Teater Perpag yang datang langsung dari
Sikayu, Gombong.
Masyarakat Gombong
menolak keberadaan Pabrik Semen Gombong. Karena akan mengeksploitasi Karst yang
merupakan wilayah resapan air. Jika Karst Gombong dieksploitasi, maka sumber
air akan habis dan menyengsarakan kehidupan masyarakat. “kawasan pegunungan
karst Gombong Selatan telah menjadi milik PT.Semen Gombong, padahal terdapat 13
titik mata air yang sangat bermanfaat bagi kehidupan para penduduk desa” begitu
orasi pak Karisman dari PERPAG. Acara pun ditutup sekitar pukul 23.00 dan
diakhiri dengan penggalangan petisi Menolak Pabrik Semen Gombong. Kegiatan pun akan dilanjut dengan diskusi Publik. "Jangan Lupa datang ke Aula Fisip Unsoed hari Minggu tanggal 24 April besok pukul 13.00 ada diskusi refleksi eksploitasi alam di Jawa." tambah MC saat menutup Acara.
ADHI. B. S
Ko ada release buat aksi yg jokowi ya min
BalasHapus