Beberapa isu diangkat dalam diskusi yang diisi oleh 3 pembicara yaitu, Arizal Mutahir (akademisi/dosen), Vinisa Nurul Aisyah (Aktivis Save Soedirman), dan Marsha Azka (Aktivis Solidaritas Mahasiswa Unsoed). Isu yang dibahas dalam diskusi publik tersebut adalah tentang Gerakan Mahasiswa, capaian, analisis, konsistensi, dan hambatan-hambatannya. Adapun sebelum diskusi dimulai terdapat pemutaran film sejarah gerakan mahasiswa di Unsoed mulai dari FA Pungli (2004), Centra Peduli Unsoed (2008), Save Soedirman (2012), dan SOMASI UNSOED (2014).
Di akhir diskusi dan tanya jawab, moderator Thommy Adam memaparkan permasalahan ancaman pencabutan bidikmisi yang dialami oleh 40 mahasiswa di Unsoed beserta analisis hukumnya. Pembicara kemudian menandatangani petisi menolak pencabutan bidikmisi. Sebelum acara ditutup, terdapat pernyataan sikap dari Organisasi Mahasiswa yaitu, BEM Fisip Unsoed, Relasi Moesik Fisip, Teater Teksas, LPM Pro Justisia, LPM Solidaritas, dan Korps Mahasiswa HI. Mereka menyatakan sikap tentang pentingnya bagi mahasiswa untuk menyatukan kekuatan melalui wadah gerakan yang solid dengan kesatuan pandangan dan tindakan yang sama untuk melawan bentuk-bentuk komersialisasi pendidikan.
Mereka juga menyatakan sikap menolak terjadinya pencabutan bidikmisi mahasiswa bidikmisi 2015. Korlap Diskusi Publik “Sejarah Gerakan Mahasiswa Unsoed Melawan Komersialisasi Pendidikan," Avier Farrasy mengatakan bahwa “Diskusi publik merupakan rangkaian acara dari konsolidasi Puncak RUA FMN Ranting Unsoed. Karena FMN adalah organisasi yang konsisten dalam mengawal isu pendidikan, maka penting untuk diadakannya acara menggali ulang sejarah gerakan mahasiswa serta mengambil sikap atas permasalahan terkini yang dialami oleh mahasiswa, salah satunya isu pencabutan bidikmisi 2015”.
TIM REDAKSI SOEARAMASSA
 Ranting unsoed bekerja sama dengan BEM Fisip Unsoed ...){kind=link}
Posting Komentar