Forum KTM WTO di Bali berjalan alot dan penuh penolakan dari beberapa negara. Alotnya perundingan diperparah dengan adanya 4 negara yang Walk Out dalam Forum KTM ini, antara lain Kuba, Nikaragua, Venezuela dan Bolivia. Namun, pada akhirnya, KTM ke-9 WTO yang telah berakhir pada sabtu 7 desember 2013 dengan paket Bali yang berisi Trade Facilitation (TF), Agriculture, dan Least Developed Countries (LDCs) tetap disepakati. Ini membuktikan bahwa dalam forum WTO tidak ada unsur demokrasi.
Sementara Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak mendukung perjuangan penolakan yang dilakukan 4 negara amerika latin tersebut. Indonesia justru mengambil sikap mendukung seluruh paket liberalisasi WTO. Sikap yang ditunjukan oleh Indonesia di bawah pimpinan SBY membuktikan watak komprador dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia dengan demikian melegitimasi penindasan ala-imperialisme melalui WTO. Pemerintah Indonesia melegitimasi politik upah murah yang menindas kaum buruh, perampasan tanah dari kaum tani, penutupan akses rakyat terhadap pendidikan dan kesehatan. Pada intinya pemerintah Indonesia sebagai rezim boneka imperialis Amerika Serikat telah menjual Indonesia kepada imperialis.
Berdasarkan pemaparan
diatas, Front mahasiswa Nasional Purwokerto menyatakan sikap “Mengecam segala paket kebijakan WTO dan sikap pemerintah Indonesia yang mendukung paket tersebut”. Selain itu, FMN Purwokerto juga menuntut:
1. Bubarkan WTO
2. Menuntut
kepada pemerintah Indonesia untuk menghentikan liberalisasi perdagangan dan
pendidikan Indonesia
3. Menuntut
kepada pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia
Indonesia melalui sekolah gratis, kuliah murah dan meningkatkan mutu pendidikan
dengan kurikulum yang sesuai kebutuhan rakyat
4. Bangun
kerjasama perdagangan yang adil dan
mengabdi pada Rakyat
5. Laksanakan Reforma
Agraria Sejati
6. Bangun industri nasional yang kuat dan mandiri
Demikian pernyataan sikap ini disampaikan sebagai protes atas penjajahan gaya baru yang dilakukan WTO, serta atas sikap pemerintah Indonesia yang mendukung penjajahan yang dilakukan oleh WTO.
Salam Demokrasi !
Hidup Perjuangan Massa !
Jayalah Perjuangan Internasional !
Purwokerto, 8 Desember 2013
Pimpinan Ranting Unsoed
Front Mahasiswa Nasional
Fredrick Leo Barus
Sekretaris Jenderal

Posting Komentar